Selasa, 14 Agustus 2012

Andai Jokowi Jadi PRESIDEN

Berikut ini adalah pengandai-andaian saya jika Jokowi terpilih menjadi presiden RI.

1. Jokowi tidak akan mengeluh kepada para perwira soal gajinya yang tidak naik-naik, seperti yang pernah dilakukan oleh SBY. Ma
lah mungkin Jokowi akan menolak digaji, seperti ketika ia menjabat sebagai walikota. Selama dua periode Jokowi tidak mengambil gajinya, padahal gaji itu adalah haknya. Gaji saja tidak diambil, apalagi soal kenaikan gaji. Tentulah tak terpikirkan olehnya. Jokowi tidak mengeluh atau mengadu ke publik.

2. Jokowi tidak akan sibuk menuntut diadakannya pesawat RI-1 yang baru, seperti di jamannya SBY. Ini didasarkan sikapnya menolak fasilitas kendaraan yang dianggarkan anggota dewan. Jokowi memilih mobil warisan walikota dua periode lalu, Bapak Slamet Suryanto. “Saya bukan sok, tapi saya memang orang nggak punyai birahi terhadap mobil baru… Pokoknya saya naik dan selamat saja.” Demikian ungkap Jokowi. Malahan akhirnya Jokowi memilih mobil ESEMKA, buatan siswa-siswi SMK, yang sekarang lagi diuji untuk mendapat hak paten.

Tentulah sikap rendah hatinya ini akan tetap bertahan ketika ia menjadi presiden. Kalau pada masa pemerintahan SBY, ada wacana pengadaan pesawat RI-1 yang terbilang mewah, dan SBY menunjukkan sikap malu tapi mau. Jika Jokowi jadi presiden, dia akan langsung menghentikan wacana ini dan tetap bertahan dengan pesawat yang lama. Malahan bisa jadi ia akan menggunakan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia.

3. Jokowi akan tidak memakai pengawalan yang protokoler, tidak seperti SBY saat ini yang kalau pulang ke Cikeas tentu akan menimbulkan kemacetan karena banyaknya pengawal yang mengiringinya. Jokowi akan santai saja. Ke mana pun ia pergi, tidak akan membawa pengawal yang berlebihan. Ini sudah terbukti ketika ia menjadi Walikota Solo. Dengan mudah Jokowi menemui rakyatnya dan menyalami mereka tanpa ada “tameng” dari para pengawalnya.

4. Jokowi akan lebih banyak waktunya bersama dengan rakyatnya. Ketika menjadi Walikota Solo, Jokowi memiliki prinsip ini “1 jam di belakang meja, 8 jam di tengah rakyat.” Saya yakin prinsip ini akan bertahan ketika ia menjadi presiden. Dan prinsip ini akan berkembang menjadi kehadirannya di tengah masyarakat Indonesia lebih banyak ketimbang pergi ke luar negeri. Kalau SBY, lebih banyak di belakang meja dan banyak juga ke luar negeri.

5. Grafik kepemimpinan Jokowi periode kedua akan naik, sama seperti waktu ia menjabat Walikota Solo. Naiknya grafik kepemimpinan ini disebabkan karena ia konsisten dengan perjuangan. Ini juga menunjukkan integritasnya sebagai seorang pemimpin. Nah, hal ini tentu akan terjadi juga ketika ia menjadi presiden dan jika terpilih lagi untuk periode kedua. Tidak seperti SBY. Pada periode pertama saja popularitasnya naik, namun pada periode kedua ini turun drastis. Hal ini disebabkan inkonsistensi dan tidak adanya integritas dalam kepemimpinan SBY.

6. Pada waktu menjadi Walikota Solo, Jokowi berani melawan atasannya (gubernur) berkaitan dengan pendirian pasar modern milik provinsi. Di sini Jokowi mau membela kepentingan rakyat kecil dan melindungi mereka dari para konglomerasi. Nah, sikap ini juga nanti akan ditunjukkan Jokowi saat ia menjadi presiden. Jokowi akan tegas dalam membela rakyat kecil, tidak mau kalah dengan tekanan para pemodal serta konglomerasi atau tekanan kekuatan lain. Tidak seperti SBY yang justru mengorbankan rakyat kecil demi kaum pemodal dan para konglomerasi atau kekuatan lain.

Salah satu contohnya, seandainya Jokowi naik jadi presiden, pasti ia akan menekan Aburizal Bakrie untuk segera menuntaskan kasus lumpur Lapindo, tanpa melibatkan dana negara.

Demikianlah pengandai-andaian saya jika Bapak Joko Widodo menjadi presiden. Pengandaian ini belumlah 100% akan terjadi. Namanya juga pengandaian. Ramalan cuaca saja selalu meleset dari perkiraan, apalagi pengandaian dalam dunia politik.

Akan tetapi, untuk pembuktian pengandaian ini, maka sudah selayaknya kalau Jokowi diajukan menjadi calon presiden pemilu 2014 yang akan datang. Dan ini dengan catatan mayoritas rakyat harus mendukungnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar